Sistem Pelampung (Float System) Pada Karburator
Karburator dilengkapi banyak sekali sistem untuk menunjang kinerja dari mesin. Salah satu sistem-sistem yang ada pada karburator yaitu sistem pelampung (float system).
Sistem pelampung berfungsi untuk mengatur atau menjaga biar permukaan materi bakar yang ada di dalam ruang pelampung biar tetap konstan dan stabil.
Sistem pelampung pada karburator niscaya ada, namun terkadang bentuknya yang berbeda namun prinsip kerjanya tetap sama yaitu untuk mengontrol permukaan materi bakar pada ruang pelampung biar selalu tersedia dan jumlahnya konstan. Pelampung pada karburator ada yang single (satu buah) dan ada yang double (dua buah).
Pada sistem pelampung ini terdiri dari beberapa komponen yaitu katup jarum (needle valve), pelampung (float) dan ruang pelampung (floating chamber).
Pada komponen katup jarum atau needle valve dilengkapi dengan komponen pegas (spring), tujuannya yaitu untuk mencegah biar katup jarum bergerak naik turun lantaran getaran dari mesin.
Cara kerja sistem pelampung
Saat materi bakar di dalam ruang pelampung berkurang
Saat jumlah materi bakar berkuran atau permukaan materi bakar berkurang di dalam ruang pelampung maka pelampung juga akan turun kebawah. Ketika pelampung turun maka katup jarum pun ikut turun sehingga akan membuka susukan masuk. Karena susukan masuk terbuka maka materi bakar akan mengalir dari pompa materi bakar masuk ke dalam ruang pelampung (mengisi ruang pelampung)
Saat materi bakar di dalam ruang pelampung sudah tersisi
Ketika materi bakar terisi maka tinggi maka permukaan materi bakar yang ada di dalam ruang pelampung akan naik sehingga menimbulkan pelampung juga ikut naik. Karena pelampung naik maka katup jarum pun akan naik hingga katup jarum menutup susukan materi bakar yang masuk ke dalam ruang pelampung. Setelah susukan menutup maka materi bakar dari pompa materi bakar tidak akan disalurkan ke dalam ruang pelampung.
Saat kendaraan beroperasi
Saat kendaraan beroperasi maka tinggi permukaan materi bakar di dalam ruang pelampung akan berubah ubah, akibanya pelampung akan naik turun. Pada ketika ini materi bakar di dalam ruang pelampung akan berkurang lantaran disuplai ke dalam ruang bakar untuk dibakar kemudian di dalam ruang pelampung kalau materi bakar berkurang maka pelampung akan turun dan katup jarum juga akan turun sehingga susukan masuk akan membuka dan materi bakar sanggup masuk atau mengisi ruang pelampung hingga permukaan materi bakar naik dan katup jarum menutup susukan materi bakar yang masuk ke dalam ruang pelampung. Kejadian tersebut akan terus terjadi secara berulang-ulang ketika kendaraan beroperasi.
Jika terjdi duduk kasus pada sistem pelampung maka akan menjadikan kinerja mesin yang menurun, baik kalau permukaan materi bakar yang ada di dalam ruang pelampung terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
Jika permukaan materi bakar yang ada di dalam ruang pelampung terlalu rendah kesudahannya mesin menjadi tersendat-sendat ketika berjalan pada kecepatan tinggi, terbebani atau ketika akselerasi lantaran suplai materi bakar ke dalam ruang bakar akan menurun (campuran menjadi kurus). Penyebab duduk kasus permukaan materi bakar yang rendah di dalam ruang pelampung sanggup disebabkan lantaran penyetelan tinggi pelampung yang salah yaitu terlalu tinggi sehingga sebelum tinggi permukaan materi bakar mencapai tinggi yang seharusnya, katup jarum sudah menutup (saluran menutup).
Sedangkan kalau permukaan materi bakar yang ada di dalam ruang pelampung terlalu tinggi kesudahannya mesin akan susah dihidupkan lantaran materi bakar sanggup banjir. Penyebab tinggi permukaan bakan bakar yang terlalu tinggi di dalam ruang pelampung ini sanggup disebabkan lantaran penyetelan tinggi pelampung yang salah yaitu terlalu rendah sehingga pada ketika tinggi permukaan materi bakar sudah sesuai tetapi katup jarum belum menutup (saluran membuka), kesudahannya materi bakar akan terus masuk ke dalam ruang pelampung sehingga sanggup terjadi banjir. Selain penyetelan tinggi pelampung yang salah, tinggi permukaan materi bakar di dalam ruang pelampung sanggup terlalu tinggi sanggup disebabkan lantaran katup jarum rusak (aus) sehingga katup jarum tidak sanggup menutup susukan dengan rapat.
Selain itu juga sanggup disebabkan lantaran susukan kotor sehingga katup jarum juga tidak sanggup menutup rapat.
Atau kalau pelampung tersebut tidak padat (tipe didalam pelampung di isi udara), kalau terjadi kebocoran udara di dalam pelampung maka pelampung tidak sanggup naik kalau permukaan materi bakar naik. Akibatnya katup jarum juga tidak akan menutup saluran.
Oleh alasannya yaitu itu ketika melaksanakan perawatan terhadap karburator maka komponen-komponen sistem pelampung ini perlu diperiksa dan dibersihkan.
Sumber https://www.teknik-otomotif.com/