Komponen Dan Rangkaian Sistem Kelistrikan Klakson (Horn)

FAST DOWNLOADads
Download
Sistem klakson atau horn yang ada pada kendaraan, merupakan komponen yang wajib ada  pada kendaraan, mengingat fungsi klakson yang sangat penting. Dengan memakai klakson makan sanggup mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Klakson menawarkan signal peringatan pada kendaraan lain berupa suara.

Komponen-komponen pada sistem kelistrikan klakson terdiri dari baterai, sekering atau fuse, relay, saklar, klakson dan kabel penghantar.

Pada umumnya klakson dibentuk dengan berpengendali negatif maksudnya saklar ditempatkan pada jaringan arus negatif yang berfungsi untuk tetapkan arus yang menuju ke negatif baterai.

Baterai
Baterai pada sistem kelistrikan klakson berfungsi sebagai sumber listrik utama dengan arus DC (Direct Current) atau arus searah. Baterai ini mempunyai tegangan sebesar 12 volt dan mempunyai dua kutub yaitu kasatmata dan negatif. Bila arus yang ada dibaterai mulai kosong maka akan berdampak pada bunyi klakson yang juga semakin melemah.
Fuse
Fuse atau sering disebut sekering merupakan komponen pengaman pada jaringan kelistrikan, termasuk juga pada jaringan kelistrikan klakson. Fuse berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen lainnya bila terjadi hubungan singkat atau kelebihan tegangan. Fuse akan putus kalau terjadi hubungan singkat atau beban arus hiperbola sehingga arus tersebut tidak akan mengalir ke komponen kelistrikan lainnya sehingga komponen kelistrikan lainnya akan kondusif dari kerusakan.
Relay
Relay pada sistem kelistrikan klakson berfungsi untuk mengalirkan arus yang besar ke klakson dengan memakai arus pengendali yang kecil, sehingga komponen saklar akan lebih kondusif dari kerusakan dan juga arus yang ke klakson sanggup besar sehingga bunyi klakson akan keras.

Relay yang digunakan pada rangkaian kelistrikan klakson ini pada umumnya digunakan relay tipe NO (Normarly Open) dengan jumlah terminal kaki ada 4 buah. Terminal-terminal pada relay tersebut terdiri dari terminal 30 yang mendapat kasatmata baterai, terminal 85 yang mendapat kasatmata baterai, terminal 87 yang mendapat klakson dan terminal 86 yang mendapat saklar arus negatif (pengendali negatif).
Saklar Klakson
Pada dasarnya, sistem klakson memakai tipe saklar tekan, yaitu ketika saklar ditekan pada terjadi hubungan antara terminal klakson satu dengan yang lainnya. Pada sistem kelistrikan klakson dengan memakai pengendali negatif, saklar diletakkan dibagian jaringan negatif yaitu digunakan untuk memutus kan arus terminal 86 yang menuju ke massa atau negatif baterai.
Klakson
Klakson atau horn yang banyak digunakan pada kendaraan kendaraan beroda empat ialah klakson tipe elektromagnetik yaitu klakson yang memakai tenaga listrik untuk membunyikan klakson tersebut. Cara kerja klakson tipe ini ialah ketika klakson dialiri listrik maka akan terjadi gaya magnet pada kumparan yang dialiri listrik tersebut sehingga baja spiral yang ada pada klakson ini akan bergerak ke arah magnet, ketika baja spiral ini bergerak kearah magnet dan menyentuh magnet pada titik maksimal maka akan melepaskan hubungan arus yang menuju ke kumparan sehingga akan menghilangkan gaya elektromagnet pada kumparan tersebut. Dengan demikian akan menciptakan baja spiral kembali ketempat semula (mundur), pada ketika ini arus akan kembali lagi terhubung sehingga akan terjadi gaya elektromahnet kembali. Hal tersebut terjadi secara berulang kali dan akan menciptakan bunyi pada klakson.
Kabel
Kabel pada rangkaian kelistrikan merupakan komponen yang sangat penting sebab mempunyai fungsi untuk menghubungkan arus listrik dari komponen satu ke komponen lainnya. Pada sistem kelistrikan klakson, kabel merupakan komponen yang penting yang digunakan sebagai penghubung arus listrik antara komponen satu dengan yang lainnya.
Rangkaian kelistrikan klakson dengan memakai relay dan berpengendali negatif. Untuk rangkaian kelistrikan klakson dengan memakai satu relay dan berpengendali negatif sanggup dilihat pada diagram kelistrikan di bawah ini :
Cara kerja :
Arus dari baterai akan mengalir pribadi ke fuse (tidak melewati kunci kontak) dan lalu menuju ke relay terminal 30 dan terminal 85. Ketika saklar ditekan maka arus kasatmata dari terminal 85 akan mengalir ke kumparan direlay lalu menuju massa. Karena adanya pedoman listrik pada kumparan elektromagnet maka akan terjadi gaya kemagnetan sehingga akan menarik saklar pada relay dan terminal 30 akan terhubung dengan terminal 87. Pada ketika ini arus kasatmata akan mengalir dari terminal 30 ke terminal 87 selanjutnya menuju ke klakson.

Sumber https://www.teknik-otomotif.com/
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post